Bang Ri5man Rachman

Bang Ri5man A Rachman Kita Semua

Profil Bang Ri5man: “Ketinggalan Koper di Rantau”

“Sebagai salah seorang yang juga juara di kelas tidak enak hati jika tidak ikut kuliah. Daripada mempengaruhi jiwa kawan-kawan saya memilih untuk berangkat ke Banda Aceh untuk kuliah. Padahal, ekonomi keluarga tidak cukup mendukung. Saya tahu semua kakak-kakak mau membantu tapi saya sadar diri.” (Risman A Rachman)

Jika bukan sebagai salah satu murid yang mendapat juara di kelasnya, mungkin Bang Ri5man tidak akan pernah melanjutkan kuliah di Banda Aceh. Akhirnya, berkat dukungan seluruh keluarganya, dan keinginan untuk tidak mempengaruhi teman-temannya maka Bang Ri5man pun berangkat ke Banda Aceh untuk mencoba kuliah.

Dulu, jalan ke Banda Aceh masih sangat sulit dan juga banyak rakitnya. Jadi, setiba di Banda Aceh kondisi sudah sangat lelah. Entah bagaimana ceritanya, koper saya tertinggal di labi-labi. Beruntung Allah masih sayang dan akhirnya koper itu kembali lagi saya temukan.

Bang Ri5man juga sempat ikut tes di Unsyiah. Tapi, dia tidak pernah melihat apakah lulus atau tidak. Saat itu, dia yakin kalau ia tidak mampu membiayai kuliah di Unsyiah. Akhirnya, ia memilih untuk menjalani kuliah di Fakultas Dakwah, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran, IAIN Ar Raniry, terhitung sejak 1987, usai tamat SMA 1 Meulaboh.

Di fakultas ini ia banyak menyerap ilmu dan juga pergaulan. Di masa-masa awal ia hanya seorang anak kuliahan biasa, dan tidak terlibat organisasi manapun. Setelah mendapat ajakan dari rekan-rekan barulah ia terjun ke dunia organisasi. Bang Ri5man pum akhirnya sempat aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bahkan juga pernah di HIMMAH, juga di Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Barat (IPELMABAR).

Karena alasan biaya, Bang Ri5man terhitung telat menamatkan kuliahnya. Baru selesai kuliah setelah semua angkatannya lebih dulu selesai. Karena itulah titelnya bukan Drs melainkan S.Ag. Bang Ri5man bisa tamat kuliah itupun karena ada “tangan-tangan kuat” dari Unsyiah dan IAIN yang mendorong sekaligus membantunya untuk segera bisa menyelesaikan kuliah.

Maka, tamat lah kuliah di tahun 1995, yang seharusnya sudah bisa diselesaikan sejak 1991. Meski peluang untuk kuliah S2 terbuka dan juga didukung oleh rekan-rekannya namun Bang Ri5man memilih untuk tidak melanjutkannya. Saat itu, ia merasa tidak enak hati menyusahkan orang lain untuk mendukungnya melanjutkan kuliah S2.

Selama kuliah Bang Ri5man juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bisa mendatangkan duit, seperti menjadi buruh cat bangunan, jaga parkir di saat ada pertandingan bola, membantu membuat makalah atau skripsi teman-temannya, menjadi penulis di koran lokal, atau menjadi salah satu pengelola Warta Unsyiah yang mendapat gaji bulanan, serta pekerjaan lainnya. []

*Di tulis ulang berdasarkan wawancara dan penelusuran di internet

Leave a comment